Posted by : Unknown
Kamis, 24 April 2014
I.
Pengertian Cinta Kasih
1.1. Menjelaskan Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa
sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh
belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan
suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Menurut saya cinta
kasih juga dapat diartikan penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh
penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya.
1.2. Tiga Unsur Tentang Cinta
1.2. Tiga Unsur Tentang Cinta
1. Keterikatan
Adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. Keintiman
Adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3. Kemesraan
Adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
1.3. Unsur dalam Segitiga Cinta
Adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2. Keintiman
Adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3. Kemesraan
Adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
1.3. Unsur dalam Segitiga Cinta
1) Pertama,
Intimasi. Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan
tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila
relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati.
2) Kedua,
Passion atau gairah. Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi
gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan
yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh
cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan.
Passion punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda
kepada seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi
negatifnya adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi
lama kelamaan memudar.
3) Ketiga,
sisi komitmen. Ini merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad
untuk memelihara cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat
pertama kali bertemu dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling
mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila
relasi melemah maka komitmen juga cenderung melemah.
Kadang-kadang
ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang.
Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar,
tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada
hal-hal lain pada partnernya.
1.4.Tiga Tingkatan Cinta
Seorang
ulama, Abdullah Nasih Ulwan membagi cinta menjadi tiga:
1)
Mahabbah Ula (Cinta
yang Utama) Ini adalah cinta kepada Allah SWT dan Rosulullah SAW.
2) Mahabbah Al Wustho’ (
Cinta yang menengah). Ini adalah cinta kepada Ibu, Bapak, Istri, Anak-anak,
Perniagaan, Harta, dan sejenisnya didunia. Dansemua cinta ini karena kita cinta kepada Allah SWT.
3)
Mahabbah Al Adna (Cinta
rendahan). Ini adalah Mahabbah Al Wustho yang menggeser Mahabbah Ula.
II.
Cinta Menurut Ajaran Agama
2.1.Berbagai Bentuk Cinta Beserta Ayat Al-Quran tentang Cinta
1)
Cinta Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkpkan cinta alamiah manusia
terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu
yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari diri dari segala
sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW,
bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hl
gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, Al-Adiyat,
100:8)
2)
Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh
keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah ketika member
isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak
pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus
menurus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian
karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada
diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu.
3) Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerjasama ntara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarga:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir”.
(QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual melakukan suatu fungsi
penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan
seksual terbentuk keluarga.
4) Cinta
Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan
anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti
halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis. Cinta kebapakan dalam
Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada
anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih
sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan
ombak: “…Dan nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu
berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)
5) Cinta
Kepada Rasul
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh
bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada
Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
III. Kasih Sayang
3.1.Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa
Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta
atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar
dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh.
3.2.Macam-Macam Cinta Kasih dari Orang
Tua :
a)
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
b)
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
c)
Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
d)
Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
3.3.Contoh-Contoh Tentang Kasih Sayang:
1.
Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang
memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta
kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik
dan berguna di kemudian hari.
2.
Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria
menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut,
sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih
terhadap gadis itu.
3.
Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat
berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya
berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4.
Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang
taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu
mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
5.
Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila
seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak
menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak
berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta
kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
IV. Kemesraan
4.1.Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat
atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat
erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan
realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban
yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
4.2.Puisi Tentang Kemesraan
KEMESRAAN
Janganlah kau berlalu.
Tinggalkan aku sepi sendiri.
Biarkan aku dama bersamanya.
Merasakan cinta sesungguhnya.
Kemesraan ...
Datanglah malam ini.
Kembali melepas rindu.
Satukan asaku asanya.
Bercerita tentang cinta.
Kemesraan ...
kutulis puisi ini.
Kupersembahkan padamu.
Walau tak indah syair puisiku.
Inilah gubahan hatiku mengingatkan padamu.
Jangan lupakan aku.
Akankah tercipta kembali.
Kemesraan kita ...
Kebersamaan kita ...
Hari seindah dulu ...
Tiada nama seharum namamu kau adalah tahta hatiku.
V.
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia
kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan
manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini
ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang
sebenarnya.
VI.
Belas Kasihan
6.1.Pengertian Belas Kasihan
Belas kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana
kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap
sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang
lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat,
masyarakat, dan kepribadian.
6.2.Cara-Cara
Menumpahkan Belas Kasihan
Yang perlu kita kasihani antara lain : Yatim piatu, orang-orang
jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu
bekerja, orang sakit di rumah sakit, orang cacat, masyarakat kita yang hidup
menderita dan sebagainya. Orang-orang umumnya menderita lahir dan batin dan
umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan. Berbagai macam cara orang
memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi. Dengan cara
memberikan dia sesuatu yang dibutuhkan oleh orang yang membutuhkan, seperti
uang atau barang.
VII.
Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna
akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan
lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri
seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual.
Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya
akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta
sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh
mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima
pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia
berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan
hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Referensi
:
