Posted by : Unknown
Sabtu, 22 Maret 2014
BAB
I.
UNSUR-
UNSUR YANG MEMBANGUN MANUSIA
1.1. Unsur- unsur yang membangun
manusia
Ada dua pandangan yang dapat
dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang
saling terkait yaitu :
·
Jasad
: badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
·
Hayat:
mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
·
Ruh:
bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
·
Nafs
:kesadaran tentang diri sendiri
2. Manusia sebagai suatu kepribadian
memiliki 4 unsur, yaitu :
· Id
: merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Merupakan libido murni, atau energy
psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari
kepuasan instingsual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui
pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·
Ego
: bagian yang pertama kali dibedakan dengan ID,
disebut kepribadian eksekutif karena peranannya dalam menghubungkan
energy Id ke dalam saluran social yang dapat dimengerti orang lain
·
Super
Ego : kepribadian yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego
terbentuk dari lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral
yang diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan
luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua.
BAB II.
HAKEKAT MANUSIA
2.1 Pengertian
Hakekat Manusia
Manusia
adalah makhluk yang derajatnya paling atas bila dibandingkan dengan yang lain,
karena manusia mempunyai akal dan pikiran. Perilaku manusia sebagai makhluk
budaya merupakan gabungan dari adanya unsur fisik/ raga, mental/ kepribadian.
Sehingga yang berkembang dalam diri manusia tidak hanya raganya namun juga
emosional dan intelektualnya. Dengan demikian manusia sebagai makhluk budaya
hendaknya dapat memanfaatkan/ mendayagunakan sumber daya alam dengan sebaik
mungkin, dengan sebijaksana mungkin sehingga tercipta masyarakat atau peradaban
yang damai dan ideal.
Ada
4 hakekat manusia, yaitu :
a. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Terdiri dari dua hal,yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan
rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia,misalnya:
1) Perasaan
intelektual,
2) Perasaan
estetis,
3) Perasaan
etis,
4) Perasaan
diri,
5) Perasaan
sosial,
6) Perasaan
religius.
c. Makhluk
biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.
d. Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
2.2 Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain
a. Punya
masa menopause
Berbeda
dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir
hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada
suatu masa yang disebut menopause.
b. Melewati
masa kecil lebih lama
Dibandingkan
primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama
untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini
dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih
lama untuk berkembang dengan sempurna.
c. Wajah
memerah saat tersipu
Dari
semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling
unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini
terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap
jujur.
d. Bisa
menciptakan api
Kemampuan
manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam.
Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah
bagi manusia untuk ditanggulangi.
e. Mengenal
pakaian
Tidak
seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak
punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan
kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi
bulu pada beberapa jenis binatang.
f. Berbicara
Sejak
kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang
posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang
hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu
mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
g. Jemari
tangan yang fleksibel
Manusia
adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah
hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan
primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan
peralatan.
BAB
III.
KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
3.1 Kepribadian tentang
bangsa timur
Bangsa timur identik
menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat :
Inilah
faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya Indonesia menjadi bangsa yang
berkesan di mata orang asing yang berkunjung ke Indonesia karena faktor inilah
yang seolah-olah membuat kesan yang tidak terlupakan .Jika dibandingkan budaya
barat bangsa timur dapat dikatakan lebih unggul darinya karena budaya barat
cenderung kurang dalam menjunjung nilai kesopanan .
·
Bangsa timur lebih terbuka dan ramah
tamah terhadap bangsa atau negara lain
Ini
adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling
digemari bangsa asing sebagai tujuan wisata karena dengan sifat masyarakat
Indonesia yang terbuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing
membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing
tersebut belum pernah mengenal sebelumnya
·
Bangsa timur juga amat peduli dengan
orang lain :
Faktor
ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur , peduli kepada
sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditinggalkan . Bangsa timur
bahkan tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepedulian , orang asing
yang belum dikenalpun akan dibantu selama ia bisa membantunya , Hal ini sanagat
jauh berbeda dengan kepribadian bangsa barat yang bersifat liberal serta lebih
individualis dan egois dalam kehidupan bermasyarakat .
3.2 Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut
ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor
5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan
gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang
lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan.
kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa
yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor
3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau
sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta
bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk
hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran
hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang
dan pembeli.
Nomor
1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia
tentang berbagai macam hal. Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti
tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum
pernah dikunjungi atau dijumpai.
BAB IV.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN
4.1
Definisi Kebudayaan
Kebudayaan
dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal.
Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah
tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan
oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat
tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.”.
E.B.Tylor
(1871) mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Sutan
Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara
berpikir.
4.2 Tokoh-tokoh
kebudayaan :
1.
Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
2.
E.B.Tylor (1871)
3.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi
4.
Sutan Takdir Alisyahbana
BAB V.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
5.1
Tujuh unsur kebudayaan universal
Koentjaraningrat
(1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi
pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Sistem
Religi.
2. Sistem
Organisasi Masyarakat
3. Sitem
Pengetahuan
4. Sistem
Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
5. Sistem
Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
5.2 Perbedaan kebudayaan dalam 2 bentuk wujud
1. Kebudayaan
material
Kebudayaan
secara material adalah semua benda dan
alat kerja yang dihasilkan oleh teknologi. Kebudayaan material dapat dikatakan
sebagai wujud dari kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian
dan nilai kepada benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia
yang dilakukan secara sadar dan bertujuan. Teknologi merupakan unsur budaya
yang sangat penting sebab perubahan teknologi akan memengaruhi unsur kebudayaan
lain. Misalnya, perubahan teknologi berburu menjadi teknologi pertanian.
Masyarakat tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu biasanya
memiliki anggota yang relatif sedikit, hidup berpindah-pindah serta cenderung
menggunakan teknologi yang sederhana dan mudah dibawa serta. Akan tetapi,
dengan ditemukannya teknik pertanian, masyarakat tersebut akan tinggal secara
menetap, jumlah penduduknya bertambah, dan mulai menggunakan peralatan dan
teknologi yang beragam. Di sisi lain, di sela menunggu hasil pertanian panen,
mereka mengembangkan kerajinan tangan dan kesenian. Kebudayaan material mengacu
pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup
barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
dan gedung pencakar langit.
2. Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke
generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.
BAB VI.
WUJUD KEBUDAYAAN
6.1 Wujud Kebudayaan menurut Dimensi
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya
yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil
karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
BAB VII.
ORIENTASI NILAI
BUDAYA
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value
Orientation sistem nilai budaya secara universal menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia,yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia ,setiap kebudayaan berbeda secara
exstern. Seperti berusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu
sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada
yang bertujuan untuk hidup,dan lain sebagainya.
3. Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya
berbeda,ada yang mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi
masa kini.
4. Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang
berbeda,ada yang beranggapan kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula
yang beranggap manusia harus harmonis dengan alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar
sesamanya dan orientasi pada tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan
saja.
BAB
VIII.
PERUBAHAN
KEBUDAYAAN
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu
keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara
unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak
serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh
: Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik
pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik
“Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi
jadi kehilangan pekerjaan.
Semua
terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak
berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga
aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan
terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
8.1 Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu
A. Mendorong
perubahan kebudayaan
1. Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan
material).
2. Adanya
individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan,
terutama generasi muda.
3. Adanya
faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
B. Menghambat
perubahan kebudayaan
1. Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti adat
istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
2. Adanya
individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi
tu yang kolot.
8.2 Ada
juga faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kebudayaan :
A. Faktor
intern
1. Perubahan
Demografis
Perubahan demografis
disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan
terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian,
pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan
papan.
2. Konflik
social
Konflik social dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. contoh:
konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat
dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
3. Bencana
alam
Bencana alam yang
menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor,
letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang
baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya
setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
4. Perubahan
lingkungan alam
Perubahan lingkungan
ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,
rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan.
Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena
kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
B. Faktor
ekstern
1) Perdagangan
Indonesia terletak pada
jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat.
Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain
berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat
sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
2) Penyebaran
agama
Masuknya unsur-unsur
agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama
Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat
melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
3) Peperangan
Kedatangan bangsa Barat
ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,
dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke
Indonesia.
BAB IX.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta melalui tiga
tahap, yaitu :
a) Eksternalisasi,
yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
b) Obyektivasi,
yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
c) Internalisasi,
yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia.
Manusia
dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan
keterkaitan yang erat atu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat
lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.
