Posted by : Unknown
Minggu, 17 Januari 2016
Di
suatu tempat ada sebuah rumah tua yang hampir roboh. Hanya karena seseorang
yang datang ke sana dengan keikhlasan hatinya dan izin dari masyarakat
setempat, rumah itu hingga kini masih tegak berdiri. Orang itulah yang merawat
dan menjaganya. Kelak orang ini disebut sebagai Garin.
Meskipun
orang ini dapat hidup karena sedekah orang lain, tetapi ada yang paling pokok
yang membuatnya bisa bertahan, yaitu dia masih mau bekerja sebagai pengasah
pisau. Dari pekerjaannya inilah dia dapat mengais rejeki, apakah itu berupa
uang, makanan, kue-kue atau rokok.
Kehidupan
orang ini sepertinyaya monoton. Dia hanya mengasah pisau, menerima imbalan,
membersihkan dan merawat rumah, beribadah di rumah dan bekerja hanya untuk
keperluannya sendiri. Dia tidak ngotot bekerja karena dia hidup
sendiri. Hasil kerjanya tidak untuk orang lain, apalagi untuk anak dan istrinya
yang tidak pernah terpikirkan.
Suatu
ketika datanglah Ajo Sidi untuk berbincang-bincang dengan penjaga rumah itu.
Lalu, keduanya terlibat perbincangan yang mengasyikan. Akan tetapi, sepulangnya
Ajo Sidi, penjaga surau itu murung, sedih, dan kesal. Karena dia merasakan, apa
yang diceritakan Ajo Sidi itu sebuah ejekan dan sindiran untuk dirinya.
Dia
memang tak pernah mengingat anak dan istrinya tetapi dia pun tidak memikirkan
hidupnya sendiri sebab dia memang tidak ingin kaya atau bikin rumah. Segala
kehidupannya lahir batin diserahkannya kepada Tuhannya. Dia tidak berusaha
mengusahakan orang lain atau membunuh seekor lalat pun. Dia senantiasa
bersujud, bersyukur, memuji, dan berdoa kepada Tuhannya. Apakah semua ini yang
dikerjakannya semuanya salah dan dibenci Tuhan ? Atau dia ini sama seperti
Haji Saleh yang di mata manusia tampak taat tetapi dimata Tuhan dia itu lalai.
Akhirnya, kelak ia dimasukkan ke dalam neraka. Penjaga rumah itu begitu
memikirkan hal ini dengan segala perasaannya. Akhirnya, dia tidak kuat
memikirkan hal itu. Kemudian dia memilih jalan pintas untuk menjemput
kematiannya dengan cara menggorok lehernya dengan pisau cukur.
Kematiannya
sungguh mengejutkan masyarakat di sana. Semua orang berusaha mengurus mayatnya
dan menguburnya. Kecuali satu orang saja yang tidak begitu peduli atas
kematiannya. Dialah Ajo Sidi, yang pada saat semua orang mengantar jenazah
penjaga rumah dia tetap pergi bekerja.
Analisis :
a. Tema
Tema ini adalah seorang kepala
keluarga yang lalai menghidupi keluarganya.
b. Amanat
1) jangan
cepat marah kalau diejek orang,
2) jangan cepat bangga kalau berbuat
baik,
3) jangan
terpesona oleh gelar dan nama besar,
4) jangan menyia-nyiakan yang kamu
miliki, dan
5) jangan egois.
c. Latar
Latar yang ada adalah latar tempat,
latar waktu, dan latar sosial.
d. Alur
Alur mundur karena ceritanya
mengisahkan peristiwa yang telah berlalu yaitu sebab-sebab kematian kakek
Garin. Sedangkan strukturnya berupa bagian awal, tengah, dan akhir. Adapun alur
mundurnya mulai muncul di akhir bagian awal dan berakhir di awal bagian akhir.
