Posted by : Unknown
Kamis, 30 April 2015
Pengertian
Usability
Usability berasal dari
kata usable yang berarti dapat digunakan dengan baik. Usability sendiri lebih
tepat dikatagorikan sebagai paradigma dari sebuah aplikasi (baik dari sisi
perangkat lunak maupun perangkat keras) yang menggambarkan tingkat kenyamanan
pemakaiaan dari sisi pengguna. Definisi dari usability sendiri menurut ISO
(inter nasional Standart Organization) adalah efektivitas, efisiensi dan
kepuasan dengan yang satu set tertentu pengguna dapat mencapai satu set tugas
tertentu di lingkungan tertentu
Prinsip
Usability
Pengertian Prinsip
Usability pada mata kuliah interaksi manusia dan komputer adalah suatu masalah
optimasi penggunaan sistem yang digunakan oleh pengguna. Sistem akan bekerja
dengan baik apabila dipergunakan secara maksimal oleh pengguna sehingga semua
kemampuan sistem dapat termanfaat secara maksimal.
Apa hubungannya prinsip
usability dengan Interaksi Manusia & Komputer ? Akan kita bahas dibawah
ini.
Prinsip Usability
terbagi atas :
1. Human Abilities
2. Human Capabilities
3. Memory
4. Process
5. Observations
6. Problem Solving
1.
Human Abilities
Human Ability adalah
merupakan suatu kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya.
Human ability terbagi menjadi 2, yaitu :
Good
Ability
• Kapasitas Long Term
Memory (LTM) tidak terbatas
• Durasi LTM tidak
terbatas dan complex
• Kemampuan memahami
tinggi
• Mekanisme konsentrasi
powerful
• Pengenalan pola piker powerful
Bad
Ability
• Kapasitas Short Term
Memory (STM) terbatas
• Durasi STM terbatas
• Akses yang tidak
dapat diandalkan pada STM
• Proses yang cenderung
salah
• Proses yang lambat
2. Human Capabilities
Human Capabilities
adalah kemampuan yg dimiliki oleh manusia
namun lebih mengarah ke anggota Penginderaan / Panca indra (Mata,
Telinga, Peraba) pada manusia itu sendiri. Setiap manusia pasti mempunyai batas
maksimal dalam melakukan penginderaan / sense. Human Capabilities terbagi tiga
:
a.Kemampuan
Mata/Vision
• persepsi visual
--> ukuran & jarak penglihatan
• keterbatasan visual
--> kemampuan melihat warna, kemampuan melihat teks (membaca)
• ketajaman,
pergerakan, dan sensitivitas

b.
Kemapuan Telinga / Hearing
• mendengar
pitch/frekuensi suara
• mendengar
loudnes/amplitudo suara
• mendengar timbre/tipe
suara

c.
Kemampuan Meraba / Touching
• thermocpetor : respon
suhu
• nociceptor : tekanan
keras peraba
• mechanoceptor :
tekanan lembut peraba
• Proses yang cenderung
salah
• Proses yang lambat

3. Memori
Memori adalah suatu
tempat atau wadah untuk menyimpan data atau informasi. Memori juga dapat
menyimpan pengetahuan faktual dan pengetahuan prosedural. Memori terbagi tiga :
a.
Perceptual Buffer (Memori Sensor)
Memori sensor bekerja
sebagai buffer yang menampung masukan yang diterima
dari panca indera
manusia.
• Terbatas
kapasitasnya.
• Informasi yang masuk
melalui indera tidak semua dapat diproses.
b.
Short Term Memory ( Memori jangka pendek (STM))
Memori jangka pendek
atau disebut sebagai memori kerja mentimpan informasi yang dibutuhkan dalam
waktu yang singkat / sementara pada saat kita sedang melakukan suatu pekerjaan.
- Dapat diakses dengan
cepat, namun berkurang secara cepat pula
- Metode digunakan
untuk mengukur kapasitas, yaitu berdasarkan :
1 Panjang suatu deret
(sequence) yang dapat diingat secara terurut.
2 Kemampuan mengingat
kembali item-item secara acak
c.
Long Term Memori (Memori Jangka Panjang (LTM))
Memori jangka panjang
merupakan sumber daya penyimpanan utama yang menyimpan informasi faktual,
pengetahuan berdasarkan eksperimen / pengalaman, aturan-aturan prosedur tingkah
laku, dan sebagainya atau bisa dikatakan menyimpan semu hal yang kita ketahui.
Kapasitasnya lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya
informasi lebih lambat.
Terdapat dua jenis LTM
:
- Memori Episodik : menyimpan “data”
kejadian atau pengalaman dam bentuk seriamenurut waktu.
- Memori Semantik : menyimpan
record-record fakta, konsep keahliaan (skills) serta informasi lain yang
diperoleh selama hidup dengan terstruktur.
4. Process
Proses adalah keadaan
ketika sebuah program sedang di eksekusi. Saat komputer berjalan, terdapat
banyak proses yang berjalan secara bersamaan. Sebuah proses dibuat melalui
system call create-process yang membentuk proses turunan ( child process) yang
dilakukan oleh proses induk ( parent process).
Proses informasi pada
manusia terdiri dari 3 sistem utama:
1) perseptual
• menangani sensor dari
luar
• sebagai buffer untuk
menampung masukan yang diterima dari indra manusia
• diproses untuk di
teruskan ke otak (memory)
2) kognitif: memproses
hubungan keduanya
3) sistem motor:
memngontrol aksi/respon (pergerakan, kecepatan, kekuatan)
5. Observations
• Orang lebih fokus
untuk menyelesaikan masalah, tidak untuk belajar menggunakan suatu sistem
secara efektif.
• Orang menggunakan
perbandingan jika tidak ada penyelesaian.
• Orang lebih kepada
heuristic daripada algorithmic
• Lebih mencoba
coba-coba daripada pemikiran matang
• Orang lebih memilih
sub-strategi untuk masalah yang tidak terlalu penting.
• Orang belajar
strategi lebih baik dengan latihan
6.
Problem Solving
Problem Solving atau
yang biasa kita kenal Penyelesaian masalah, penyelesaian masalah pada IMK ini setelah penyimpanan di LTM,
kemudian diaplikasikan. Penalaran (Reasoning)
adalah proses pengambilan
kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan pengetahuan yang dimiliki oleh
manusia.
• Setelah penyimpanan
di LTM, kemudian diaplikasikan
• Penalaran (Reasoning)
: proses pengambilan kesimpulan mengenai sesuatu atau hal baru dengan
pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Reasoning terdiri dari
:
Deduktif
• Menarik kesimpulan
secara logika dari premis yang diberikan
• Jika A, maka B
• Sangat buruk untuk
mengkonfirmasikan validitas dan kebenaran
Induktif
• Men-generalisasi dari
kasus sebelumnya untuk belajar tentang hal baru
• Meskipun induksi
mungkin tidak dapat diandalkan namun merupakan proses yang berguna
• Induksi mengakibatkan
manusia senantiasa belajar mengenai lingkungan
Abduktif
• Penalaran dari sebuah
fakta ke aksi atau kondisi yang mengakibatkan fakta tersebut terjadi
• Metode ini digunakan
untuk menjelaskan event yang kita amati
•Mungkin tidak dapat
diandalkan, namun manusia seringkali menerangkan sesuatu hal dengan cara
seperti ini, dan mempertahankan hingga ada bukti lainyang mendukung penjelasan
atau teori alternative
Task Analysis
1. overview dan utility
Overview adalah suatu ringkasan
yang seluruhnya di gunakan untuk
koleksi.
Utility sebagai pengaca
kepada fungsionalitas sistem atau sistem yang dapat meningkatkan efektifitas
dan efisien kerjanya.
Analisis Tugas
Pada proses
menganalisa, menggambar, melaksanakannya dan memeriksa tugas-tugas tersebut,
sebagai berikut :
- Komponen yakni sebagai aktivitas, artifak dan hubungan
- Fokus Analisis Tugas digunakan
sebagai fokus pada lingkungan
- Input dan Output digunakan sebagai
pengumpulan Data dan Reprentasi Data Dokumentasi
- Interview digunakan sebagai terstruktur, Tidak
Terstruktur dan Semi Struktur
- Observasi digunakan sebagai merekam apa yang terjadi, Mencatat
bagian-bagian yang di anggap penting Reprentasi daftar, Ringkasan dan Naratif.
2. Jenis-Jenis Analisis
Tugas
* Analisis Tugas :
Proses menganalisa, menggambar, melaksanakannya dan memeriksa tugas-tugas tersebut.
* Komponen : Aktivitas,
Artifak dan Hubungan
* Fokus Analisis Tugas
: Fokus pada lingkungan
* Input dan Output :
Pengumpulan Data dan Reprentasi Data
* Dokumentasi
* Interview :
Terstruktur, Tidak Terstruktur dan Semi Struktur
* Observasi : Merekam
apa yang terjadi, Mencatat bagian-bagian yang di anggap penting
* Reprentasi Data :
Daftar, Ringkasan dan Naratif
Contoh Pengelompokkan
Tugas : Fixed Sequence, Optinal Tasks, Waiting Events, Cycles, Time Sharing,
Discreationary
3. Sumber Informasi dan
Tugas
Analisis tugas
memungkinkan kita membuat suatu struktur data mengenai tugas, dan hasilnya akan
baik jika didukung oleh sumber data yang baik pula. Proses analisis data tidak
semata-mata mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan data dan
mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus kembali melihat sumber data
tersebut dengan pertanyaan dan padangan baru. Pada prakteknya, keterbatasan
waktu dan biaya menyebabkan seorang analis berusaha mengumpulkan data yang
relevan secepat dan seekonomis mungkin. Bahkan jika dimungkinkan, seorang
analis harus dapat memaksimumkan penggunaan sumber informasi murah yang sudah ada
sebelum melakukan pengumpulan data yang memakan biaya.
Berikut ini adalah
beberapa sumber informasi yang dapat diper gunakan untuk membuat analisis tugas
:
A. Dokumentasi
Sumber data yang mudah
didapat adalah dokumentasi yang telah ada di organisasi seperti buku manual,
buku instruksi, materi training dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini
umumnya berfokus pada item tertentu dalam suatu peralatan atau software
komputer. Dokumen manual peralatan tertentu misalnya, mungkin hanya memberikan
informasi mengenai fungsi dari peralatan tersebut tidak bagaimana peralatan
tersebut digunakan dalam pengerjaan suatu tugas. Selain itu juga mungkin
terdapat dokumen peraturan perusahaan dan deskripsi tugas yang memberikan
informasi mengenai tugas tertentu dalam konteks yang lebih luas. Namun perlu
diperhatikan, dokumentasi jenis ini
hanya memberitahukan
bagaimana seharusnya suatu pekerjaan dilakukan bukan bagaimana sebenarnya
seseorang melakukan pekerjaan tersebut.
B. Observasi
Observasi langsung baik
secara formal maupun informal perlu dilakukan jika seorang analis ingin
mengetahui kondisi dari pengerjaan tugas. Hasil observasi dan dokumentasi yang
ada dapat digunakan untuk analisis sebelum memutuskan untuk melakukan
pengumpulan data dengan tehnik lain yang memakan biaya. Observasi dapat
dilakukan di lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan
di lapangan analis dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses
pengerjaan tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di labor atorium,
analis dapat dapat lebih mengendalikan lingkungan dan umumnya tersedia
fasilitas yang lebih baik. Observasi juga dapat dilakukan secara aktif dengan
memberikan pertanyaan atau secara pasif dengan hanya memperhatikan obyek ketika
sedang bekerja.
C. Wawancara
Bertanya pada seorang
yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis seringnya merupakan cara
langsung yang cepat untuk mendapatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli
tersebut bisa saja si manager, supervisor, atau staf yang memang mengerjakan
tugas tersebut. Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi.
Hasil observasi dapat direfleksikan dengan wawancara untuk mengetahui perilaku
atau kondisi yang diinginkan dan tidak diinginkan.
D. Analisis Awal
Setelah data diperoleh
dari beberapa sumber seperti buku manual, observasi maupun wawancara, maka
detail analisis dengan berbagai metode yang ada dapat mulai dilakukan. Untuk
tahap awal, dapat dilakukan dengan mendaftar obyek dan aksi dasar. Cara mudah
yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri dokumen-dokumen yang ada dan
mencari kata benda yang akan menjadi obyek, serta kata kerja yang akan menjadi
aksi. Namun hal ini tidaklah selamanya
cukup. Tidak mudah mengenali posisi obyek dan aksi tersebut dalam dokumen
terutama untuk obyek atau aksi yang dijelaskan secara implisit.
E. Pengurutan dan Klasifikasi
Ada beberapa tehnik
untuk membuat klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut.
Beberapa analis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri, namun ada juga
yang dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis.
Referensi :
