Posted by : Unknown
Sabtu, 05 Oktober 2013
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Sikap sosial merupakan
beberapa tindakan menuju kebaikan terhadap sesamanya. Selain itu, Manusia
dikatakan sebagai mahkluk sosial karena pada diri manusia ada dorongan untuk
berinteraksi dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan mencari kawan.
Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasarkan kepentingan
dan persamaan ciri.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk
sosial dengan beberapa alasan, yaitu:
- Ada dorongan untuk berinteraksi.
- Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
- Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi makhluk sosial
menurut para ahli:
- Menurut KBBI
- Menurut Elly M. Setiadi
- Menurut Dr. Johannes Garang
- Menurut Aristoteles
- Menurut Liturgis
A. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu
ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada
individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan
2. Dorongan untuk mempertahankan diri
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk
sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan
makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia
yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi
interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana
manusia berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada
dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi
untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang
direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk
membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus
melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk
sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi
dengan sesamanya.
B. Kedudukan
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia
sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu
membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi,
dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir,
dia sudah disebut sebagai makhluk sosial. Hakekat
manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan
kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar.
C. Pengembangan
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam
kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya.
Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan
manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam
kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian
yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga
masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau
mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia
selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa
sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Referensi :
